Tech

Mematikan Fritzbox: Keuntungan dan Kerugian

Published

on

Gambar: PCWelt/AVM/Amazon

Sebagian pengguna memiliki kebiasaan mematikan router Wi-Fi setiap hari, misalnya di malam hari. Meski bisa memberi manfaat, langkah ini juga memiliki sisi kurang menguntungkan.

Memutuskan koneksi router secara rutin—seperti sebelum tidur—dianggap sebagai cara untuk menghemat listrik, meminimalkan risiko celah keamanan jaringan, dan memberikan waktu istirahat bagi perangkat yang biasanya aktif terus-menerus. Namun, manfaat tersebut hanya berlaku dalam kondisi ideal.

Nyatanya, meski ada keuntungan tertentu, mematikan router terlalu sering justru bisa menimbulkan masalah. Simak penjelasan tentang dampak positif dan negatif kebiasaan ini, serta situasi ketika lebih baik membiarkan router tetap menyala.

Mematikan Fritzbox atau Router: Manfaat yang Bisa Didapat

Memadamkan router Wi-Fi pada malam hari atau saat tidak di rumah seringkali tidak mengganggu aktivitas. Selama tidak digunakan, ketiadaan sinyal internet pun tidak terasa. Rutin mematikan perangkat seperti Fritzbox memiliki beberapa keuntungan, seperti:

  • Penghematan energi, karena konsumsi listrik berkurang.
  • Minim risiko keamanan siber, terutama jika perangkat rentan terhadap serangan saat tidak dipantau.
  • Istirahat bagi perangkat, yang berpotensi memperpanjang usia pemakaian hardware.

Langkah ini menjadi pilihan sederhana untuk mengurangi penggunaan listrik sekaligus menjaga performa router dalam jangka panjang.

Menghemat Listrik dengan Mematikan Router

Berdasarkan tarif dasar listrik PLN per Maret 2023, pelanggan rumah tangga golongan 900 VA ke atas dikenakan biaya sekitar Rp 1.444,70 per kWh. Hal ini membuat banyak masyarakat mulai memerhatikan penggunaan listrik harian, termasuk konsumsi energi dari router Wi-Fi yang sering dibiarkan menyala terus-menerus, bahkan saat tidak digunakan—misalnya di malam hari.

Sebagai ilustrasi, router standar seperti TP-Link atau D-Link umumnya mengonsumsi daya 5-15 Watt. Jika perangkat dimatikan selama 10 jam per hari (misalnya pukul 22.00-08.00), penghematan listrik tahunannya bisa mencapai Rp 26.400 hingga Rp 79.100 per tahun (tergantung daya router). Meski nominalnya terkesan kecil, kebiasaan ini dapat berkontribusi mengurangi tagihan listrik, terutama di tengah kenaikan tarif yang kerap terjadi.

Di Indonesia, di mana router sering digunakan untuk jaringan rumahan atau UMKM, mematikan perangkat saat tidak diperlukan menjadi langkah sederhana untuk mengoptimalkan efisiensi energi tanpa mengganggu aktivitas utama.

Lebih Aman? Bisa Ya dan Tidak

Jaringan Wi-Fi rumahan sebenarnya jarang jadi sasaran utama p3ret4s—terutama jika sudah diamankan dengan baik. Namun, akses nirkabel ke jaringan rumah tetap berpotensi menjadi celah keamanan. Mematikan router bisa menghilangkan risiko ini karena p3ret4s kehilangan titik akses untuk menyerang.

Di sisi lain, kebiasaan mematikan router juga menimbulkan risiko keamanan tersendiri. Misalnya, ketika router dinyalakan kembali, perangkat mungkin belum memperbarui sistem keamanan atau patch penting yang seharusnya diunduh otomatis saat aktif. Hal ini justru bisa memicu kerentanan baru.

Catatan: Untuk tips mengamankan router seperti Fritzbox, simak rekomendasi di bagian akhir artikel.

Mengurangi Paparan Radiasi Elektromagnetik

Radiasi tidak hanya berasal dari router, tetapi juga dari perangkat yang terhubung ke jaringan Wi-Fi, seperti ponsel yang sering diletakkan di dekat tempat tidur. Mematikan router saat tidak digunakan dapat menghentikan aktivitas sinyal di jaringan rumah, sehingga paparan radiasi elektromagnetik pun berkurang.

Meski frekuensi yang digunakan Wi-Fi dinilai aman, lembaga seperti Bundesamt für Strahlenschutz (BfS) di Jerman menyarankan untuk meminimalkan paparan radiasi. Pasalnya, efek jangka panjang dari teknologi nirkabel masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Perlu diingat: Saat Wi-Fi dimatikan, ponsel biasanya otomatis beralih ke jaringan data seluler. Jika ingin menghindari hal ini, aktifkan mode pesawat pada ponsel untuk menghentikan semua transmisi sinyal. Langkah ini membantu mengurangi paparan radiasi tanpa mengganggu fungsi dasar perangkat.

Dampak Lingkungan: Efektif atau Tidak?

Mengurangi konsumsi listrik sering dikaitkan dengan upaya pelestarian lingkungan. Bagi pengguna energi terbarukan di rumah, jejak karbon dari pemakaian listrik mungkin tidak menjadi masalah besar. Namun, faktor lain seperti masa pakai router juga perlu dipertimbangkan: semakin lama perangkat digunakan, semakin jarang produksi router baru diperlukan—proses yang umumnya berdampak pada lingkungan.

Di sisi lain, belum ada kepastian apakah rutin mematikan dan menyalakan router benar-benar memperpanjang umur perangkat. Pasalnya, router dirancang untuk beroperasi terus-menerus. Membatasi penggunaannya justru berpotensi memicu kerusakan dini akibat fluktuasi daya, meski argumen ini masih menjadi perdebatan. Intinya, upaya mengurangi pemborosan energi perlu diseimbangkan dengan pola penggunaan yang sesuai desain produk.

Dampak Negatif Mematikan Router

Mematikan router tidak selalu menguntungkan. Tindakan ini bisa menimbulkan sejumlah kendala, terutama jika dilakukan terlalu sering atau di waktu yang tidak tepat.

Saat router seperti Fritzbox atau perangkat sejenis dimatikan, akses internet dan fitur terkait (seperti kamera keamanan atau perangkat smart home) akan terputus. Selain itu, menyalakan kembali router terkadang memicu gangguan koneksi sementara hingga perangkat memulai ulang jaringan sepenuhnya. Bagi pengguna yang mengandalkan koneksi stabil sepanjang hari, hal ini bisa mengganggu produktivitas atau aktivitas harian.

Mematikan router secara berkala dapat menimbulkan sejumlah masalah berikut:

1. Hilangnya Koneksi Internet

Tanpa router, perangkat seperti TV pintar, mesin pencuci piring, atau sistem keamanan rumah otomatis tidak dapat terhubung ke internet. Akibatnya, pembaruan perangkat lunak, notifikasi darurat, atau fungsi otomatis lainnya mungkin terhambat.

2. Pembaruan Sistem Tertunda

Pembaruan penting untuk router (seperti Fritzbox) biasanya diunduh pada malam hari saat lalu lintas internet rendah. Jika router sering dimatikan di waktu ini, pembaruan kritis bisa tertunda, berpotensi meninggalkan celah keamanan.

3. Risiko Kerusakan Perangkat

Mencabut daya saat router sedang menginstal pembaruan dapat merusak sistem. Software yang tidak terinstal sempurna bisa membuat router tidak berfungsi. Sayangnya, pengguna sering tidak menyadari proses pembaruan sedang berjalan.

4. Desain untuk Penggunaan Kontinu

Router dirancang untuk beroperasi 24/7 dengan suhu stabil. Mematikannya secara berkala justru berpotensi menyebabkan fluktuasi suhu atau kelembapan yang memperpendek usia komponen internal.

5. Telepon Rumah Tidak Aktif

Jika telepon rumah terhubung ke router, mematikan perangkat akan menghentikan layanan telepon. Ini bisa berisiko dalam situasi darurat atau kebutuhan komunikasi mendesak.

6. Potensi Masalah dengan Provider

Beberapa penyedia layanan internet mungkin menganggap router yang sering mati sebagai gangguan jaringan. Dalam kasus tertentu, mereka bisa membatasi kecepatan internet sementara untuk “menstabilkan” koneksi.

Meski mematikan router menghemat energi, pertimbangkan dampak jangka panjang pada fungsi perangkat, keamanan, dan kenyamanan penggunaan sehari-hari.

Perbandingan Fritzbox Terkini: Model Paling Populer

Fritzbox merupakan produk sukses asal Jerman. Pertama kali diluncurkan pada tahun 2004 di pameran teknologi Cebit di Hannover, kini router canggih ini populer tidak hanya di Jerman, tetapi juga di pasar internasional. Saat ini, tersedia beragam model dengan fitur yang beragam, memenuhi kebutuhan pengguna mulai dari rumahan hingga profesional. Perkembangannya mencerminkan inovasi teknologi yang adaptif terhadap tuntutan pasar.

Perangkat Paling Populer di Pasaran:

AVM Fritzbox 5690 Pro (Fiber Optik & DSL)

Gambar: AVM

Fritzbox 5690 Pro merupakan router high-end dari AVM yang saat ini menjadi produk unggulan di kelasnya. Perangkat ini mendukung WiFi 7 dengan frekuensi 6 GHz, menawarkan kecepatan jaringan rumah yang sangat cepat, serta kompatibel untuk koneksi fiber optik dan DSL.

Dalam kondisi ideal, kecepatan transfernya mencapai 11.530 MBit/s (pada 6 GHz), 5.760 MBit/s (5 GHz), dan 1.200 MBit/s (2,4 GHz). Proses pengaturan perangkat tergolong mudah, dan adanya port USB 3.0 memudahkan penggunaan perangkat penyimpanan jaringan (NAS).

Namun, terdapat beberapa kelemahan: port LAN hanya mendukung kecepatan 2,5 Gbit, tersedia satu port telepon analog, serta dukungan WiFi 6 terbatas pada frekuensi 2,4 GHz.

AVM Fritzbox 7690

Gambar: AVM

Router ini memiliki dua port telepon analog yang mendukung penggunaan hingga 6 telepon nirkabel dan 5 penjawab otomatis terintegrasi. Untuk koneksi nirkabel, Wi-Fi 6 pada Fritzbox 7690 mampu memberikan kecepatan hingga 2.400 MBit/s di frekuensi 5 GHz dan 1.200 MBit/s di frekuensi 2,4 GHz. Pada frekuensi 5 GHz, perangkat ini menggunakan empat aliran data paralel dengan lebar saluran 80 MHz (atau 160 MHz menggunakan dua aliran MIMO), yang sesuai dengan spesifikasi kebanyakan notebook Wi-Fi 6 di pasaran.

Fitur ini memastikan kompatibilitas tinggi dengan perangkat modern, meski desain fokus utamanya tetap pada stabilitas dan efisiensi jaringan.

AVM Fritzbox 7530 AX

Gambar: AVM

Model ini menawarkan harga lebih terjangkau dengan kecepatan transfer yang stabil: hingga 1.800 MBit/s pada frekuensi 5 GHz dan 600 MBit/s di frekuensi 2,4 GHz (Wi-Fi 6). Dilengkapi stasiun basis DECT terintegrasi yang mendukung hingga 6 telepon nirkabel dan 5 penjawab panggilan otomatis.

Namun, dari segi port, AVM memilih pendekatan minimalis: hanya tersedia satu port analog untuk telepon, port USB masih menggunakan standar 2.0 yang lebih lama, serta tidak ada port WAN khusus. Sebagai gantinya, port LAN1 digunakan untuk koneksi modem, sehingga hanya tersisa tiga port Ethernet yang dapat dipakai. Keterbatasan ini perlu dipertimbangkan sesuai kebutuhan pengguna.

AVM FRITZ!Box 5590 Fiber (Untuk Fiber Optik)

Router ini dirancang khusus untuk koneksi fiber optik dan mendukung teknologi Wi-Fi 6, dengan kecepatan transfer hingga 2.400 MBit/s pada pita 5 GHz dan 1.200 MBit/s pada 2,4 GHz. Port 2,5 Gigabit disertakan untuk koneksi berkecepatan tinggi.

Namun, fitur konektivitasnya tergolong minimalis: hanya dua port Gigabit tambahan, satu port telepon analog (a/b), dan tidak ada port USB. Hal ini mungkin membatasi fleksibilitas pengguna yang membutuhkan lebih banyak opsi koneksi, seperti untuk perangkat tambahan atau penyimpanan eksternal.

Dari segi kompatibilitas, router ini cocok untuk jaringan fiber optik, meski perlu dipastikan kesesuaian dengan infrastruktur penyedia layanan internet di Indonesia.

Tips Keamanan untuk Fritzbox dan Router Anda

Dengan beberapa langkah praktis, Anda dapat meningkatkan keamanan router di jaringan rumah untuk mencegah akses tidak sah. Berikut rekomendasi utama:

1. Gunakan Kata Sandi yang Kuat

Pastikan jaringan Wi-Fi dilindungi kata sandi panjang dan kombinasi huruf, angka, serta simbol. Hindari menggunakan kata sandi bawaan pabrik.

2. Perbarui Firmware Secara Berkala

Pastikan firmware router selalu diperbarui untuk memanfaatkan fitur keamanan terbaru, termasuk firewall aktif.

3. Ubah Nama Jaringan Default (SSID)

Nama jaringan bawaan seperti “Fritzbox” atau “Router123” dapat memberi petunjuk tentang jenis perangkat. Gunakan nama yang netral.

4. Matikan Akses Jarak Jauh

Nonaktifkan fitur akses jarak jauh (remote access) jika tidak diperlukan untuk mengurangi risiko serangan dari luar.

5. Konfigurasi via HTTPS

Selalu gunakan protokol HTTPS saat mengakses pengaturan router untuk enkripsi data yang lebih aman.

6. Aktifkan Jaringan Tamu

Untuk pengunjung, manfaatkan jaringan tamu (guest network) agar aktivitas mereka terpisah dari perangkat utama.

7. Periksa Panduan Keamanan

Baca panduan perlindungan jaringan Wi-Fi dari lembaga terkait, seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), untuk langkah tambahan.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, risiko gangguan keamanan pada jaringan rumah dapat diminimalkan. Pastikan semua perubahan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan router yang digunakan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version