Connect with us

Review

Ulasan Realme 14 Pro: Lebih Tangguh, Harga Masih Terjangkau

Published

on

Pasar smartphone kelas menengah memang sangat ketat. Banyak brand kini menghadirkan ponsel yang semakin canggih dengan harga terjangkau. Tak mau ketinggalan, Realme baru saja meluncurkan seri terbarunya, Realme 14 Pro dan 14 Pro+, di Eropa maupun wilayah lainnya. Kedua ponsel ini dibekali hardware terbaru, layar yang sedikit lebih besar, sertifikasi IP69 (tahan debu dan air), serta sejumlah perubahan mengejutkan pada sistem kamera.

Buat kalian yang penasaran dengan keunggulan Realme 14 Pro dan apa saja yang ditawarkannya, yuk simak ulasan lengkapnya di artikel berikut!

Realme 14 Pro: Cocok untuk Siapa?

Smartphone ini cocok buat kamu yang:

  • Ingin smartphone terjangkau dengan kapasitas baterai besar
  • Butuh perlindungan lebih terhadap air, debu, atau benturan (aman buat aktivitas outdoor atau kehujanan)
  • Pengin foto-foto bawah air tanpa khawatir (bikin konten unik di kolam renang atau pantai)

Kelebihan dan Kekurangan

Ini hal-hal yang paling saya sukai dari Realme 14 Pro:

  • Harga terjangkau
  • Daya tahan baterai yang sangat baik
  • Layar OLED berkualitas bagus
  • Sertifikasi IP69 tahan debu dan air
  • Lebih ringan dibandingkan pesaing di kelas harganya
  • Bisa digunakan untuk foto bawah air
  • Dapat pembaruan keamanan selama lima tahun

Sedangkan untuk kekurangannya:

  • Sistem kamera tidak sebaik model sebelumnya
  • Antarmuka software terlalu “berat” karena banyak fitur tambahan
  • Koneksi Wi-Fi terkadang lambat
  • Di beberapa wilayah seperti Uni Eropa, charger tidak disertakan dalam paket

Peringkat produk
3.5/5

Putusan

Menilai Realme 14 Pro tidaklah mudah. Jika dinilai sendiri, tanpa membandingkannya dengan seri sebelumnya atau pesaing, ponsel ini adalah pilihan mid-range yang kompeten dan bisa memuaskan banyak pengguna. Dibanding pendahulunya, Realme 14 Pro memiliki perangkat keras sedikit lebih baik dan sertifikasi IP69 untuk ketahanan yang ditingkatkan, namun mengurangi kualitas sistem kamera serta tidak menyertakan charger dalam kemasan. Jika Anda berencana membelinya di harga peluncuran, mungkin lebih baik memilih seri sebelumnya (seperti Realme 13 Pro atau Realme 12 Pro) yang menawarkan nilai lebih. Namun, jika Anda bisa menunggu beberapa bulan, harga jualnya kemungkinan akan turun. Ini akan membuatnya lebih menarik bagi yang mencari ponsel mid-range dengan perangkat keras solid dan versi Android terbaru.

Membuka Kotak Realme 14 Pro

Realme memiliki tradisi kemasan produk yang sederhana, dengan warna kuning sebagai warna dominan. Realme 14 Pro tidak melanggar aturan ini. Di bagian penutup atas, terdapat nama produk dan logo AI di sudut kanan atas. Sementara di bagian belakang kotak, terdapat sedikit informasi tentang perangkat, termasuk detail kamera utama, kapasitas baterai, chipset yang menggerakkan smartphone ini, serta sertifikasi ketahanan debu dan air IP69. Kemasannya tetap minimalis, namun menyajikan poin-poin penting yang mungkin dicari pengguna saat pertama kali melihatnya.

Realme 14 Pro hadir dalam balutan kardus warna kuning

Membuka Kotak Realme 14 Pro

Saat membuka kotak, Anda langsung disambut dengan kotak kecil berwarna kuning di dalamnya. Setelah dikeluarkan, terlihat smartphone yang terbungkus lapisan pelindung tipis. Setelah membongkar semua isinya, berikut item yang ditemukan: Realme 14 Pro, kabel USB, casing pelindung, alat ejector SIM, panduan mulai cepat, dan beberapa brosur informasi. Sayangnya, Realme memutuskan untuk tidak lagi menyertakan charger di wilayah Uni Eropa dan beberapa region lainnya. Namun, di pasar seperti India, charger tetap disertakan dalam kemasan. Bagi yang berada di region tanpa charger, Anda mungkin perlu menyiapkan adaptor sendiri atau membelinya terpisah.

Anda tidak mendapatkan pengisi daya di dalam kotak

Anda tidak mendapatkan pengisi daya di dalam kotak

Proses unboxing Realme 14 Pro tidak memakan waktu lama, dan pengguna pasti akan menghargai casing pelindung yang sudah disertakan dalam kemasan. Sayangnya, tidak semua region mendapat charger dalam paket standarnya. Di pasar seperti Uni Eropa, misalnya, pengguna harus membeli charger secara terpisah. Meski begitu, kehadiran casing pelindung tetap menjadi nilai tambah untuk melindungi smartphone sejak pertama kali digunakan.

Desain dan Kualitas Bahan

Realme 14 Pro hadir dalam dua pilihan warna: Pearl White (kiri) dan Suede Grey (kanan). Sayangnya, keduanya terkesan kurang menarik dan gagal menonjol. Hal ini terutama terasa saat membandingkannya dengan generasi pendahulu. Saya sangat menyukai warna-warna Realme 12 Pro yang kami ulas tahun lalu, ditambah bahan premium yang digunakan pada bagian belakangnya. Model tahun ini justru terlihat lebih konservatif dibanding versi sebelumnya. Bahkan Realme 13 Pro punya warna lebih hidup yang mampu menarik perhatian kalangan muda. Realme 14 Pro seolah mengorbankan karakter visual untuk pendekatan yang lebih “aman”, meski kualitas konstruksinya tetap solid.

Pilihan warna untuk Realme 14 Pro

Pilihan warna untuk Realme 14 Pro

Desain dan Ukuran

Meski kedua varian warna Realme 14 Pro punya layar lebar 6,77 inci, dimensi dan bobotnya berbeda. Versi Pearl White sedikit lebih ramping dengan ukuran 162,75 × 74,92 × 7,55 mm (6,41 × 2,95 × 0,30 inci) dan berat 179 gram (6,31 ons). Sementara model Suede Grey sedikit lebih tebal, yakni 7,79 mm (0,31 inci), dengan bobot 181,5 gram (6,4 ons).

Di bagian belakang Realme 14 Pro, terdapat cincin kamera besar yang terlihat seperti menampung tiga lensa. Sayangnya, salah satunya palsu (fake). Saya tidak suka pendekatan ini karena terkesan mengelabui — alih-alih menambahkan fungsi, desain ini hanya untuk “pemanis visual”. Padahal, konsumen tentu lebih menghargai kejujuran atau fitur tambahan yang berguna.

Cincin kamera besar dengan tampilan tiga lensa

Cincin kamera besar dengan tampilan tiga lensa

Desain dan Kenyamanan

Di bagian depan, kamera selfie ditempatkan dalam lubang punch hole khusus di sisi atas layar. Jika diperhatikan dari foto yang saya ambil, sudut-sudut Realme 14 Pro didesain melengkung, membuatnya lebih nyaman digenggam. Desain ini tidak hanya estetis, tapi juga ergonomis, mengurangi tekanan pada telapak tangan saat penggunaan lama.

Kamera selfie memiliki lubang punch di sisi atas layar

Tombol fisik berada di sisi kanan ponsel, terdiri dari tombol power dan volume. Meski ukuran ponsel besar, posisi tombol ini tetap mudah dijangkau saat digenggam satu tangan. Sisi kiri tidak ada tombol — desainnya simpel dan minimalis.

Tombolnya ada di tepi kanan

Di bagian bawah ponsel, terdapat slot SIM, port USB untuk pengisian daya, speaker, dan mikrofon. Letaknya tertata rapi, memastikan akses mudah tanpa desain yang berantakan.

Baki SIM ada di bagian bawah Realme 14 Pro

Di bagian atas ponsel, terdapat sensor inframerah dan mikrofon tambahan. Sementara speaker kedua, yang hampir tak terlihat, terletak di tepi atas layar. Desainnya tetap rapi tanpa mengganggu penampilan atau kenyamanan penggunaan.

Tepi atas Realme 14 Pro

Salah satu fitur unggulan Realme 14 Pro adalah anti debu dan air, sudah bersertifikat IP69, yang jarang ditemukan di ponsel dalam kisaran harganya. Ponsel ini juga didukung kekuatan dan perlindungan ekstra dari benturan, berkat lolosnya uji Sertifikasi Ponsel Tangguh TÜV Rheinland dan Uji Tahan Guncangan Kelas Militer.

Dari segi desain, Realme 14 Pro tidak terlalu mencolok di pasar ponsel budget yang ramai saat ini. Bentuknya tidak buruk, tapi juga tidak tergolong indah. Meski berukuran besar, ponsel ini tidak terasa terlalu berat dan termasuk salah satu yang paling tipis di kisaran harganya. Keunggulan utamanya adalah sertifikasi IP69 untuk ketahanan debu dan air, fitur yang akan dihargai pengguna yang menginginkan ponsel lebih kokoh.

Spesifikasi perangkat keras

Realme 14 Pro dibekali perangkat keras kelas menengah yang cukup tangguh. Ponsel ini menggunakan prosesor MediaTek 7300 Energy 5G octa-core dan tersedia dalam beberapa varian RAM (8 atau 12 GB) serta penyimpanan (128 GB, 256 GB, atau 512 GB). Sayangnya, tidak ada slot kartu microSD untuk menambah kapasitas penyimpanan. Oleh karena itu, jika sering memotret atau merekam video, sebaiknya pilih varian dengan kapasitas penyimpanan lebih besar.

Detail tentang perangkat keras di dalam Realme 14 Pro

Spesifikasi Layar

Layar 6,77 inci pada Realme 14 Pro menggunakan panel OLED dengan refresh rate dinamis hingga 120 Hz. Resolusinya 2392 x 1080 piksel, dilengkapi kecerahan standar 800 nits dan maksimal 1400 nits. Kamera selfie di bagian atas layar bisa digunakan untuk membuka kunci wajah, sementara pemindai sidik jari optik berada di bagian bawah. Sayangnya, layar ini tidak dilapisi Corning Gorilla Glass seperti model sebelumnya, Realme 13 Pro. Fitur tersebut hanya tersedia di varian lebih mahal, yaitu Realme 14 Pro+.

Layarnya memiliki panel OLED dan juga menampung sensor sidik jari

Meski desain modul kamera belakang Realme 14 Pro terlihat besar dan mencolok seperti model sebelumnya, spesifikasinya justru turun tingkat. Ponsel ini hanya memiliki dua lensa di bagian belakang, bukan tiga seperti yang terlihat: kamera wide 50 MP Sony IMX882 dengan stabilisasi gambar optik (mampu merekam video 4K dan 30 fps) serta kamera monokrom 2 MP yang berfungsi meningkatkan hasil foto dari kamera utama.

Kamera selfie Realme 14 Pro menggunakan sensor 16 MP dengan sudut pandang 85 derajat dan apertur f/2.4. Kamera ini bisa merekam video 1080p pada 30 fps tanpa stabilisasi gambar optik. Sayangnya, sistem kameranya justru turun tingkat dibandingkan Realme 12 Pro bahkan Realme 13 Pro, yang berpotensi mengecewakan sebagian pengguna.

Di bagian belakang ponsel, Anda mendapatkan dua lensa kamera asli

Realme 14 Pro memiliki baterai berkapasitas 6000 mAh dengan daya pengisian 45 Watt. Seperti disebutkan sebelumnya, charger tidak disertakan di pasar seperti Uni Eropa, sehingga harus dibeli terpisah. Jika menggunakan charger SUPERVOOC, baterai bisa terisi dari 1% ke 50% dalam 36 menit. Sayangnya, kecepatan pengisian daya ini lebih rendah dibanding Realme 12 Pro yang menawarkan 67 Watt.

Detail tentang baterai pada Realme 14 Pro

Konektivitas & Ringkasan Spesifikasi

Realme 14 Pro menyediakan koneksi 5G, GPS, Bluetooth 5.4, NFC, dan Wi-Fi 6. Agak mengherankan, Wi-Fi 6E tidak tersedia padahal chipset MediaTek 7300 sebenarnya mendukung jaringan ini. Ponsel ini juga dilengkapi dual speaker, dua mikrofon dengan penghilang noise, dukungan dual nano SIM, dan eSIM.

Secara spesifikasi, Realme 14 Pro adalah ponsel Android kelas menengah yang cukup baik. Chipset-nya mampu menangani penggunaan sehari-hari dan gaming kasual dengan lancar. Sayangnya, model baru ini justru punya kecepatan pengisian daya lebih lambat dan sistem kamera yang lebih sederhana dibanding Realme 12 Pro tahun lalu. Untuk detail fitur dan spesifikasi lengkap, kunjungi halaman resminya: Realme 14 Pro(ghttps://www.realme.com/global/realme-14-pro-5g).

Setelah memahami desain dan spesifikasi hardware-nya, sekarang saatnya menguji performa nyata, kualitas kamera, dan hasil benchmark-nya.

Pengalaman Menggunakan Realme 14 Pro

Saat memakai Realme 14 Pro, saya menyukai bentuk lengkung pada bingkainya yang membuatnya terasa lebih ramping. Desainnya yang tipis dibandingkan smartphone berukuran serupa menjadi nilai plus, karena nyaman digenggam—faktor penting saat memilih ponsel sebesar ini. Varian warna Suede Gray yang saya coba juga langsung menarik perhatian berkat bahan vegan leather di bagian belakangnya yang halus saat disentuh.

Bagian belakang Realme 14 Pro terasa halus

Meski layarnya tidak memiliki sertifikasi HDR resmi, pengalaman visual yang diberikan tetap memuaskan. Layar tetap terang dan jernih bahkan di bawah sinar matahari, serta bisa menampilkan konten HDR dari YouTube. Sayangnya, tanpa dukungan HDR resmi, menonton film HDR di Netflix atau layanan streaming lain mungkin tidak bisa dilakukan. Tapi secara keseluruhan, baik video maupun game mobile tetap tampil bagus di Realme 14 Pro.

Layarnya cerah dan berwarna-warniPerlu diingat, ponsel ini bukan dirancang untuk gaming berat. Game dengan grafis maksimal mungkin tidak bisa dijalankan, tapi jika grafis diturunkan, performa 30 fps masih cukup lancar. Sistem pendinginnya efisien, jadi ponsel tidak cepat panas. Sayangnya, ukuran bodi dan letak lingkaran kamera membuat pegangannya kurang nyaman saat bermain dalam mode landscape.

Game berjalan cukup baik

Speaker Realme 14 Pro cukup bagus untuk panggilan suara atau obrolan audio. Sayangnya, kualitas suaranya kurang memuaskan saat digunakan untuk mendengarkan musik atau menonton video. Bass-nya kurang terasa, dan instrumen latar tidak terdengar sejelas di smartphone premium.

Speakernya tidak bagus untuk mendengarkan musikKualitas panggilan suaranya cukup baik. Sinyal yang kuat membuat suara saya terdengar jelas dan keras ke lawan bicara. Sayangnya, speaker di bagian atas layar terkadang terlalu keras, sehingga orang sekitar bisa mendengar percakapan dari pihak yang saya hubungi.

Sensor fingerprint di Realme 14 Pro cepat dan akurat. Face recognition juga berfungsi baik di siang hari, tapi kurang akurat saat malam. Jadi, lebih baik gunakan fingerprint jika gelap.

Daya tahan baterai menjadi keunggulan ponsel ini. Untuk pemakaian berat, baterainya bisa tahan sehari penuh. Kalau digunakan normal, bisa awet hingga 1,5-2 hari sekali charge.

Realme mengklaim baterai ponsel ini bisa terisi dari 1% ke 50% dalam 36 menit. Menurut ulasan beberapa situs, pakai charger SUPERVOOC 45W, baterai bisa penuh dalam 57-60 menit. Saya mencoba charger Samsung 45W (dengan teknologi berbeda) karena tak punya charger aslinya. Hasilnya, baterai penuh dalam 71 menit, tapi 51% tercapai hanya dalam 30 menit, lebih cepat dari klaim Realme.

Kecepatan pengisian daya untuk Realme 14 Pro

Secara umum, Realme 14 Pro memberikan pengalaman yang memuaskan. Bodi tipis dan ringannya mengungguli smartphone sejenis, layar OLED-nya jelas bahkan di luar ruangan, baterai tahan lama, dan performanya lancar untuk kebutuhan harian. Meski kualitas suara masih bisa ditingkatkan, kebanyakan pengguna mungkin tak terlalu kecewa. Selanjutnya, mari kupas software dan kemampuan AI yang ditawarkan ponsel ini.

Pengalaman Perangkat Lunak: realme UI 6.0 dan Aplikasi Bawaan

Realme 14 Pro menggunakan antarmuka realme UI 6.0 yang berbasis Android 15. Dengan ini, pengguna bisa menikmati fitur-fitur terkini Android, seperti pratinjau widget yang lebih detail, Theft Detection Lock (penguncian anti-pencurian), atau peningkatan pada fitur Circle to Search. Semua ini hadir dengan antarmuka yang ringkas dan aplikasi bawaan yang optimal.

Realme 14 Pro hadir dengan realme UI 6.0 dan Android 15

Fitur Sidebar Cerdas dan Adaptif

Realme menghadirkan Smart Sidebar yang mirip dengan fitur di perangkat Samsung Galaxy. Sidebar ini bisa disesuaikan, memungkinkan pengguna menambahkan berbagai aplikasi dan pintasan. Uniknya, sidebar ini juga adaptif—ia akan menampilkan opsi penyesuaian berbeda tergantung aplikasi yang sedang dipakai. Sebagai contoh, gambar di bawah memperlihatkan tampilannya saat digunakan di YouTube.

Sidebar pintar dapat berguna

Fitur Pendukung Gaming

Saat bermain game, panel samping akan menampilkan gaming tools yang membantu memantau dan meningkatkan performa permainan. Fitur ini memudahkan pengguna mengoptimalkan pengalaman bermain secara real-time.

Saat bermain game, Anda dapat melihat fps secara real time dan mengaktifkan fitur game lainnya

Pengalaman Sistem Operasi

Sistem operasi Realme 14 Pro berjalan lancar, cepat, dan responsif. Sayangnya, antarmuka ini cenderung “penuh” akibat terlalu banyak aplikasi bawaan yang kurang penting. Pengguna juga mungkin sesekali menemukan iklan yang mengganggu, termasuk di layar kunci.

Realme 14 Pro hadir dengan banyak aplikasi prainstal

Dukungan Perangkat Lunak & Pengalaman Pengguna

Realme 14 Pro menawarkan dukungan perangkat lunak yang lebih baik dibanding model sebelumnya, dengan janji 5 tahun pembaruan keamanan, sangat baik untuk perangkat di segmen harganya.

Pengguna juga akan senang karena ponsel ini sudah menjalankan versi Android terbaru, memastikan akses ke fitur-fitur unggulan ekosistem Google. Namun, realme UI 6.0 masih dibebani banyak aplikasi bawaan yang kurang penting dan iklan yang kerap muncul, termasuk di antarmuka sistem. Hal ini sedikit mengurangi kepuasan pengguna meski performa sistem secara umum tetap cepat.

Fitur dan Alat Berbasis AI

Realme turut meramaikan tren AI dengan menyertakan beberapa fitur berbasis kecerdasan buatan. Namun, sebagian besar fitur ini adalah alat dari Google yang terintegrasi di Android 15. Favorit saya tetap Circle to Search yang kini lebih canggih dan berguna dibanding versi sebelumnya.

Ada juga aplikasi Gemini di Realme 14 Pro, tapi versi Gemini Advanced-nya tidak tersedia—bahkan uji coba gratis pun tidak ada. Pengguna harus langsung berlangganan berbayar. Hal ini wajar mengingat ponsel ini bukan flagship. Versi gratisnya tetap bisa dipakai dan kinerjanya standar, mirip dengan ponsel Android lain.

Realme juga punya fitur “AI” seperti AI Smart Loop untuk memilih konten di layar atau screenshot lalu menariknya ke aplikasi lain. Namun, ini sebenarnya bukan AI murni, melainkan algoritma sederhana yang dirancang untuk memudahkan produktivitas.

AI Smart Loop bermanfaat

Meski fitur AI di Realme 14 Pro bisa membantu pengguna, ini bukan fokus utamanya. Justru ini hal positif, sebab banyak brand kerap “berjanji muluk” soal AI, padahal mayoritas hanya jargon pemasaran. Realme lebih jujur—tidak mengklaim berlebihan—sehingga pengguna tak perlu berharap keajaiban AI yang sebenarnya belum matang di ponsel ini.

Pengalaman Kamera Realme 14 Pro

Realme 14 Pro mengandalkan kamera utama 50MP dengan Optical Image Stabilization (OIS). Sayangnya, tidak ada lensa ultrawide atau zoom. Meski begitu, kamera utamanya mampu menghasilkan foto cerah dan berwarna hidup, terutama di siang hari. Detail cukup tajam, kontras baik, meski terkadang hasilnya terkesan terlalu terang atau warnanya terlalu jenuh. Saat diperbesar, foto tetap tajam dengan noise minimal.

Gambar terlihat bagus jika diambil dalam kondisi pencahayaan yang baik

Foto Malam & Potret

Di kondisi minim cahaya, kamera ini masih bisa mengambil foto yang cukup terang dengan detail memadai. Ada noise, tapi bisa dikurangi dengan night mode—walau berisiko membuat tepi objek agak kabur. Untuk potret, deteksi tepi lumayan baik, tapi kurang akurat saat cahaya redup. Kamera depan jernih dan mencerahkan wajah, meski agak kesulitan jika subjek memakai kacamata.

Foto malam juga oke

Fitur Tambahan & Ketahanan

Realme 14 Pro tahan air hingga 2 meter selama 48 jam dan punya mode khusus untuk foto/video bawah air. Sayang, saya belum bisa uji fitur ini karena musim dingin di Bukares. Di menu More, ada beberapa mode berguna seperti Time-lapse, Dual-view video, Pro mode, dan Doc Scanner untuk memindai dokumen.

Kamera selfie-nya lumayan

Kualitas Video

Kamera depan hanya rekam video 1080p@30fps—cukup standar. Kamera belakang bisa 4K@30fps dengan stabilisasi OIS, tapi Steady Mode (stabilisasi maksimal) hanya bekerja di 1080p@60fps. Saya lebih suka rekam 1080p@60fps karena hasilnya lebih halus. Saat merekam 4K, hindari gerakan atau zoom berulang karena stabilisasi kurang optimal dan transisi terlihat kasar.

Beberapa mode yang tersedia di aplikasi Kamera

Kamera utama Realme 14 Pro memberikan hasil memuaskan untuk harganya, baik siang maupun malam. Keterbatasan lensa ultrawide mungkin menyulitkan saat foto landscape atau grup besar. Untuk video, selama tidak menuntut kualitas 4K, hasilnya cukup baik. Realme 14 Pro mungkin tak istimewa, tapi tetap bisa diandalkan.

Kinerja dalam Tes Benchmark

Setelah membahas desain dan pengalaman penggunaan Realme 14 Pro dari sisi hardware dan software, kini saatnya menguji performanya melalui beberapa tes benchmark.

Skor Realme 14 Pro di Geekbench 6

Pertama, saya menggunakan Geekbench. Realme 14 Pro mencetak skor 1.014 untuk Single-Core (8% lebih tinggi dari Realme 12 Pro) dan 2.867 untuk Multi-Core (8,5% lebih tinggi dari Realme 12 Pro).

Skor Realme 14 Pro di PCMark

Selanjutnya, PCMark for Android mengukur kemampuan perangkat saat menjalankan aplikasi produktivitas dan browsing. Realme 14 Pro meraih skor 13.929 pada tes Work 3.0—cukup lancar untuk aktivitas produktif sehari-hari. Hasil ini setara dengan pesaing utamanya, Xiaomi Poco X7 Pro. Untuk ketahanan baterai, PCMark mencatat durasi 17 jam 39 menit, lebih lama 1 jam dari Realme 12 Pro dan 3 jam dari Poco X7 Pro.

Skor Realme 14 Pro di Geekbench AI

Saya juga menjalankan Geekbench AI untuk menilai kemampuan pemrosesan AI. Seperti terlihat di skor dalam gambar, hasilnya tidak terlalu tinggi. Sesuai ekspektasi untuk smartphone terjangkau, Realme 14 Pro bisa menjalankan aplikasi berbasis AI, tapi tidak sebaik flagship.

Meski bukan ditujukan untuk gaming, saya uji dengan 3DMark. Di tes Wild Life, skornya 3.159 dengan frame rate rata-rata 18,92 fps. Sementara di Sling Shot, skornya 6.585. Hasil ini menunjukkan game berat tetap bisa dimainkan, asal pengaturan grafis diturunkan.

Skor Realme 14 Pro dalam 3DMark

Terakhir, SpeedTest mengukur kecepatan Wi-Fi. Hasil maksimal unduhan hanya 368 Mbps—separuh dari kecepatan di smartphone lain (termasuk Realme 12 Pro) yang terhubung ke Wi-Fi sama. Hasil yang mengecewakan!

Wi-Fi ternyata lambat di Realme 14 Pro

Tes benchmark mengonfirmasi pengalaman pengguna yang beragam. Di sisi positif, Realme 14 Pro menawarkan performa cukup tanggup untuk produktivitas, gaming, dan tugas AI, dengan baterai yang tahan lama. Namun, kelemahan utama ada pada kecepatan Wi-Fi yang justru lebih buruk dari pendahulunya.

Bagaimana Pendapatmu tentang Realme 14 Pro?

Akhirnya, kita sampai di penghujung review yang cukup panjang ini! Semoga review ini membantu Anda memutuskan apakah Realme 14 Pro layak dibeli. Sebelum menutup, saya ingin tahu pendapat Anda:

  • Apakah Anda merasa ini pilihan upgrade yang tepat dari ponsel sebelumnya?
  • Atau justru lebih tertarik dengan model lama seperti Realme 13 Pro atau Realme 12 Pro?

Silakan bagikan pendapat Anda di kolom komentar di bawah! Saya tunggu tanggapan dan pertimbangan Anda. 😊

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Review

Review GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G: Performa Tinggi dengan Suhu Optimal

Published

on

By

Review GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G: Performa Tinggi dengan Suhu Optimal

GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G menjadi salah satu varian unggulan berbasis arsitektur RDNA 4 terbaru dari AMD, dirancang untuk menghadirkan pengalaman gaming lancar di resolusi 1440p hingga 4K. Kartu grafis ini menawarkan peningkatan kemampuan ray tracing dan sistem pendingin WINDFORCE tiga kipas yang efisien menjaga suhu tetap stabil, didukung konstruksi yang kokoh. Pesaing utamanya adalah NVIDIA GeForce RTX 5070 Ti serta varian Radeon RX 9070 XT lain seperti ASUS PRIME dan ASRock Steel Legend. Pertanyaannya: seberapa layak pilihan ini bagi gamer yang mencari performa maksimal dengan harga lebih terjangkau dibanding seri premium?

GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G: Cocok untuk Siapa?

Kartu grafis ini ideal bagi gamer yang mencari:

  • Performa optimal untuk gaming di resolusi hingga 4K.
  • Peningkatan kemampuan ray tracing berkat teknologi AMD terbaru.
  • Operasi yang minim kebisingan selama penggunaan.

Kelebihan dan Kekurangan

Berikut keunggulan GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G:

1. Performanya stabil di resolusi 4K.
2. Kemampuan ray tracing lebih baik dari generasi AMD sebelumnya.
3. Sistem pendingin efisien dengan tingkat kebisingan rendah.
4. Dilengkapi VRAM 16 GB GDDR6 untuk multitasking berat.
5. Desain kokoh dengan pelindung logam (backplate).
6. Ukuran lebih ringkas (288 mm) dibandingkan varian kompetitor.

Sementara kekurangannya:

1. Masih kalah dari NVIDIA dalam game dengan ray tracing intensif.
2. Harga awal lebih tinggi dari rekomendasi MSRP AMD.

Rating: 4,5/5

Unboxing GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G: Desain Kemasan dan Isi

Membuka kemasan GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G terasa simpel namun memuaskan. Kotak eksterior menggunakan bahan tebal dengan ilustrasi sci-fi berwarna hitam-biru yang mencolok, disertai nama produk dan spesifikasi kunci yang mudah dikenali.

Review GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G: Performa Tinggi dengan Suhu Optimal 1

Di dalamnya, kartu grafis terlindungi oleh lapisan busa padat dan kantong anti-statis untuk mencegah kerusakan. Aksesori yang disertakan hanya panduan instalasi singkat, tanpa tambahan kabel atau adaptor.

Review GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G: Performa Tinggi dengan Suhu Optimal 2

GIGABYTE menghadirkan kemasan dengan desain sederhana namun fungsional. Prioritas utamanya adalah keamanan produk, bukan aksesori tambahan yang berlebihan. Material tebal dan lapisan pelindung dirancang untuk memastikan kartu grafis tiba dalam kondisi prima, tanpa embel-embel visual atau fitur yang tidak perlu.

Spesifikasi Hardware dan Desain GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G

GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G dibangun dengan arsitektur RDNA 4 terbaru dari AMD, dilengkapi 64 Compute Units (CU) yang mampu mencapai kecepatan hingga 3060 MHz. Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan varian ASUS PRIME (3010 MHz) dan melampaui kecepatan referensi AMD untuk seri RX 9070 XT sebesar 2970 MHz. Kartu grafis ini juga mengintegrasikan 64 Ray Accelerator generasi ketiga dan 128 AI Accelerator generasi kedua untuk meningkatkan performa ray tracing dan upscaling, serta 128 Render Output Units (ROP).

Review GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G: Performa Tinggi dengan Suhu Optimal 3

Pada sektor memori, kartu ini menggunakan GDDR6 16GB dengan kecepatan 20 Gbps dan antarmuka 256-bit, menghasilkan bandwidth 640 GB/s. Dukungan Infinity Cache 64 MB turut ditambahkan untuk meningkatkan bandwidth efektif dan mengurangi latensi, fitur krusial untuk gaming 4K.

Review GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G: Performa Tinggi dengan Suhu Optimal 4

GIGABYTE Radeon RX 9070 XT memiliki desain 2.8 slot dengan ketebalan 56 mm (2.4 inci) dan panjang 288 mm (11.34 inci). Meski tergolong cukup besar, ukuran ini justru lebih ringkas dibandingkan varian Radeon RX 9070 XT lain, seperti ASUS Prime Radeon RX 9070 XT yang lebih panjang.

Review GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G: Performa Tinggi dengan Suhu Optimal 5

Kartu ini dilengkapi tiga kipas dengan teknologi WINDFORCE yang berputar berlawanan arah untuk mengurangi turbulensi udara. Di baliknya, terdapat heatsink besar yang dipadukan beberapa heatpipe tembaga komposit yang bersentuhan langsung dengan GPU, memastikan disipasi panas optimal.

Review GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G: Performa Tinggi dengan Suhu Optimal 6

Kartu grafis ini mengusung desain hitam matte dengan aksen abu-abu halus, tampil sederhana dibandingkan desain RGB yang lebih mencolok. Meski demikian, sisi kartu grafis tetap menyematkan logo GIGABYTE berpendar RGB yang warnanya bisa disesuaikan.

Review GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G: Performa Tinggi dengan Suhu Optimal 7

Bagian belakangnya dilengkapi pelindung logam (backplate) yang membentang sepanjang bodi untuk meningkatkan kekakuan dan membantu pelepasan panas di area PCB. Kualitas konstruksi terasa kokoh dengan fleksibilitas minimal berkat rangka yang diperkuat.

Review GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G: Performa Tinggi dengan Suhu Optimal 8

Kartu grafis ini memerlukan tiga konektor PCIe 8-pin yang tertanam di bagian ujung, dengan rekomendasi PSU 850 Watt untuk daya optimal.

Review GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G: Performa Tinggi dengan Suhu Optimal 9

Pada segi konektivitas, GIGABYTE menyediakan dua port DisplayPort 2.1a dan dua HDMI 2.1b, mendukung penggunaan empat layar sekaligus dengan resolusi hingga 8K (7680 x 4320 piksel). Yang tak kalah penting, kartu ini dilengkapi fitur Dual BIOS dan saklar fisik di bagian atas untuk memilih antara mode OC standar atau mode senyap — opsi yang sangat berguna bagi pengguna PC yang mengutamakan fleksibilitas.

Review GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G: Performa Tinggi dengan Suhu Optimal 10

Untuk detail lengkap spesifikasi hardware dan fitur kartu grafis ini, kunjungi halaman resmi: GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G Specification( https://www.gigabyte.com/us/Graphics-Card/GV-R9070XTGAMING-OC-16GD/sp#sp ).

Secara keseluruhan, GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC dirancang dengan konstruksi solid dan dukungan fitur lengkap untuk memenuhi kebutuhan gaming kelas menengah hingga high-end.

Penggunaan Harian GIGABYTE Radeon RX 9070 XT Gaming OC 16G

Setelah memasang GIGABYTE Radeon RX 9070 XT Gaming OC 16G di PC, saya menguji kinerjanya tidak hanya untuk gaming, tetapi juga tugas sehari-hari. Berikut spesifikasi sistem pengujian yang digunakan:

  • Motherboard: ASUS ProArt X870E-CREATOR WIFI
  • Prosesor: AMD Ryzen 9 9900X
  • Pendingin: Cooler Master MasterLiquid ML360R RGB
  • RAM: Kingston Fury Renegade RGB DDR5-8000
  • Penyimpanan: Kingston KC3000 PCIe 4.0 NVMe M.2 SSD 2TB
  • PSU: Seasonic Focus GX-1000

Penggunaan sehari-hari dengan kartu grafis ini terasa lancar. Proses instalasi mudah dilakukan karena panjangnya 288 mm cocok untuk casing ATX mid-size. Meski tidak dilengkapi braket penyangga, konstruksi kokoh dan pelindung logam (backplate) mencegah kartu melengkung (sag). Setelah terpasang, kartu tidak menghalangi kabel dan memiliki ruang yang cukup untuk sirkulasi udara.

Review GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G: Performa Tinggi dengan Suhu Optimal 11

Selama pengujian, saya menggunakan monitor GIGABYTE MO32U 32 inci 4K yang meningkatkan pengalaman gaming berkat resolusi tajam, warna hidup, dan waktu respons 0.03 ms. Dukungan refresh rate 165 Hz dan FreeSync Premium Pro memastikan gameplay mulus tanpa tearing atau stuttering. Monitor ini cocok untuk Radeon RX 9070 XT, baik untuk gaming maupun desain.

Review GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G: Performa Tinggi dengan Suhu Optimal 12

Penggunaan harian dengan kartu grafis ini berjalan lancar. Driver AMD terbaru stabil, dengan fitur seperti Radeon Super Resolution dan AV1 encoding (untuk streaming/tugas video) berfungsi optimal. Meski NVIDIA masih unggul di aplikasi kreatif tertentu, RX 9070 XT mampu menangani sebagian besar tugas, terutama gaming.

Saya menguji kartu ini dengan game berat seperti Star Wars Outlaws di 4K dengan kualitas maksimal. Hasilnya, GPU tetap stabil tanpa suara berisik atau masalah kipas, bahkan saat bekerja maksimal.

Review GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G: Performa Tinggi dengan Suhu Optimal 13

Secara ringkas, GIGABYTE Radeon RX 9070 XT Gaming OC 16G menawarkan kinerja tinggi, operasi senyap, dan kemudahan penggunaan—kombinasi yang menjadikannya pilihan tepat untuk gamer serius.

Kinerja dalam Game dan Benchmark

Untuk memahami sejauh mana performa GIGABYTE Radeon RX 9070 XT Gaming OC 16G, saya menjalankan serangkaian tes pada pengaturan grafis ultra dengan ray tracing aktif. Hasilnya dibandingkan dengan kartu sejenis seperti ASUS PRIME Radeon RX 9070 XT, ASRock Radeon RX 9070 Steel Legend (varian budget), dan kompetitor utama NVIDIA, ASUS PRIME GeForce RTX 5070 Ti.

Pengujian dilakukan menggunakan preset grafis tertinggi di setiap game dan ray tracing maksimal, tanpa bantuan FSR atau DLSS agar hasilnya murni mencerminkan performa asli tiap kartu.

Di Cyberpunk 2077, GIGABYTE Radeon RX 9070 XT menunjukkan performa terbaik di antara kartu berbasis Radeon. Pada resolusi 4K:

  • 4% lebih cepat dari ASUS PRIME Radeon RX 9070 XT.
  • 23,8% lebih unggul dari ASRock Steel Legend.
  • Namun, tertinggal 16,1% dari NVIDIA RTX 5070 Ti.

Di 1440p:

  • 2% lebih cepat dari ASUS PRIME Radeon RX 9070 XT.
  • 20,5% lebih baik dari ASRock Steel Legend.
  • Tetap kalah 13,1% dari RTX 5070 Ti.

Review GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G: Performa Tinggi dengan Suhu Optimal 14

Kinerja di The Callisto Protocol dan The Witcher 3

Di The Callisto Protocol (4K), GIGABYTE Radeon RX 9070 XT unggul 7,3% dari ASUS PRIME Radeon RX 9070 XT dan 15,7% dari ASRock Steel Legend, dengan performa setara ASUS RTX 5070 Ti. Pada resolusi 1440p, kartu ini kembali memimpin:

Review GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G: Performa Tinggi dengan Suhu Optimal 15

  • 5,2% lebih cepat dari ASUS PRIME Radeon RX 9070 XT.
  • 12,1% lebih baik dari ASRock Steel Legend.
  • 10,9% lebih cepat dari RTX 5070 Ti.

Di The Witcher 3 (4K), GIGABYTE RX 9070 XT menunjukkan hasil kuat:

Review GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G: Performa Tinggi dengan Suhu Optimal 16

  • 6,9% lebih cepat dari ASUS PRIME Radeon RX 9070 XT.
  • 19,2% lebih unggul dari ASRock Steel Legend.
  • Namun, tertinggal 6,1% dari RTX 5070 Ti.

Pada 1440p:

  • 5,7% lebih cepat dari ASUS PRIME Radeon RX 9070 XT.
  • 19,1% lebih baik dari ASRock Steel Legend.
  • Masih kalah 11,1% dari RTX 5070 Ti.

Kinerja di Total War: WARHAMMER III dan Assassin’s Creed Mirage

Di Total War: WARHAMMER III (4K), GIGABYTE Radeon RX 9070 XT unggul 2,6% dari ASUS PRIME Radeon RX 9070 XT, 12,9% dari ASRock Steel Legend, dan bahkan 2,6% lebih cepat dari NVIDIA RTX 5070 Ti. Pada resolusi 1440p, kartu ini tetap memimpin:

Review GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G: Performa Tinggi dengan Suhu Optimal 17

  • 2% lebih cepat dari ASUS PRIME Radeon RX 9070 XT.
  • 14,2% lebih baik dari ASRock Steel Legend.
  • 9,3% lebih unggul dari RTX 5070 Ti.

Di Assassin’s Creed Mirage, GIGABYTE RX 9070 XT konsisten mencatatkan performa terbaik di hampir semua resolusi, terutama di 1440p dan 4K:

Review GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G: Performa Tinggi dengan Suhu Optimal 18

  • 1440p: 1,3% lebih cepat dari ASUS PRIME Radeon RX 9070 XT dan 15,8% lebih baik dari kompetitor lainnya.
  • 4K: Peringkat kedua, tertinggal 2% dari ASUS PRIME Radeon RX 9070 XT, tetapi tetap 4-12% lebih cepat dari kartu lain.

Kinerja di Resident Evil Village dan F1 22

Di Resident Evil Village, GIGABYTE Radeon RX 9070 XT menunjukkan performa kuat, terutama di resolusi 1440p dan 4K:

Review GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G: Performa Tinggi dengan Suhu Optimal 19

  • 1440p: Mencapai 182 fps3% lebih cepat dari ASUS PRIME Radeon RX 9070 XT (177 fps) dan 17% lebih baik dari ASRock Steel Legend. Namun, NVIDIA RTX 5070 Ti unggul 7% dari kartu ini.
  • 4K: Performa imbang dengan ASUS PRIME Radeon RX 9070 XT dan 10% lebih cepat dari ASRock. Meski demikian, RTX 5070 Ti tetap memimpin dengan keunggulan 15%.

Di F1 22, GIGABYTE RX 9070 XT konsisten unggul:

Review GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G: Performa Tinggi dengan Suhu Optimal 20

  • 1440p: 1% lebih cepat dari RTX 5070 Ti dan 20% lebih baik dari Radeon RX 9070 varian lambat.
  • 4K: Mempertahankan keunggulan 1% dari RTX 5070 Ti dan 22% lebih cepat dari kompetitor terendah.

Kinerja di Starfield dan Benchmark Sintetis

Di Starfield, GIGABYTE Radeon RX 9070 XT Gaming OC 16G menjadi yang terbaik di semua resolusi:

Review GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G: Performa Tinggi dengan Suhu Optimal 21

  • 1440p: Unggul 9% dari pesaing terdekat dan 12% dari kartu terlemah.
  • 4K: Keunggulan tipis 1% dari ASUS PRIME Radeon RX 9070 XT dan 13% dari kompetitor terbawah.

Selanjutnya, saya menjalankan tes sintetis menggunakan 3DMark:

Review GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G: Performa Tinggi dengan Suhu Optimal 22

1. Time Spy Extreme (DirectX 12):

  • 3% lebih cepat dari ASUS PRIME Radeon RX 9070 XT.
  • 7% mengungguli NVIDIA RTX 5070 Ti.
  • 12% lebih baik dari varian Radeon RX 9070 terlemah.

2. Speed Way (Ray Tracing & efek pencahayaan):

  • Tertinggal 17% dari RTX 5070 Ti.
  • Tetap 3-12% lebih cepat dari kartu AMD sejenis.

3. Port Royal (Refleksi & pencahayaan global):

  • Kalah tipis 3% dari RTX 5070 Ti.
  • 3% lebih cepat dari Radeon RX 9070 XT terdekat.
  • 18% lebih unggul dari varian terendah.

Secara keseluruhan, kartu ini menunjukkan performa terbaik dalam rasterization (grafik tradisional) dan hasil memadai di ray tracing, meski masih sedikit di belakang NVIDIA.

Suhu, Konsumsi Daya, & Ringkasan Performa GIGABYTE Radeon RX 9070 XT

Suhu

Review GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G: Performa Tinggi dengan Suhu Optimal 23
Dengan suhu 67°C saat full load, GIGABYTE RX 9070 XT Gaming OC 16G:

  • 5% lebih hangat dari ASUS PRIME Radeon RX 9070 XT.
  • 12% lebih tinggi dari ASRock Steel Legend (varian terdingin).
  • Tapi 8% lebih dingin dari NVIDIA RTX 5070 Ti (varian terpanas).
    Hasil ini menempatkannya di posisi menengah dengan termal yang masih terkendali.

Konsumsi Daya

Review GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G: Performa Tinggi dengan Suhu Optimal 24
Kartu ini mengonsumsi 330 Watt, atau:

  • 4% lebih tinggi dari ASUS PRIME Radeon RX 9070 XT (316 W).
  • 9% lebih boros dari NVIDIA RTX 5070 Ti (302 W).
  • 35% di atas ASRock Steel Legend (245 W).
    Meski jadi pilihan paling boros daya, konsumsi ini sebanding dengan performa yang ditawarkan.

Kesimpulan

GIGABYTE Radeon RX 9070 XT Gaming OC 16G mencatatkan kinerja unggul di game dan benchmark, sering kali mengalahkan kompetitor sejenis. Overclock pabrik membuatnya sedikit lebih cepat daripada ASUS PRIME Radeon RX 9070 XT (dengan GPU inti sama). Kekurangannya hanya di konsumsi daya yang lebih tinggi, tetapi hal ini bisa diterima bagi pengguna yang mengutamakan performa maksimal.

Kartu grafis GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G hadir dengan arsitektur RDNA 4 terbaru dari AMD, menawarkan performa solid untuk gaming di resolusi 1440p hingga 4K. GPU ini cocok bagi gamer yang mengutamakan keseimbangan antara harga dan performa, meskipun ada beberapa trade-off yang perlu dipertimbangkan.

Harga sekitar: Rp13.999.000

Keunggulan:

  • Performa 4K yang Stabil – Mampu menjalankan game AAA dengan pengaturan grafis maksimal tanpa masalah.
  • Pendinginan Efektif – Sistem tiga kipas WINDFORCE menjaga suhu tetap terkendali (67°C saat beban penuh).
  • Peningkatan Ray Tracing – Lebih baik dari generasi sebelumnya, meski belum setara NVIDIA.
  • VRAM 16GB GDDR6 – Cukup untuk game dan aplikasi berat yang membutuhkan memori besar.
  • Desain Kompak – Lebih pendek dari beberapa kompetitor (288 mm), dengan konstruksi kokoh berkat backplate logam.
  • Fitur Tambahan Berguna – Dual BIOS memungkinkan pengguna memilih antara mode performa atau senyap.

Kelemahan:

  • Ray Tracing Masih Tertinggal – NVIDIA RTX 5070 Ti unggul dalam game dengan pencahayaan real-time intensif.
  • Konsumsi Daya Tinggi – Membutuhkan PSU 850W karena daya maksimal mencapai 330W.
  • Harga Cenderung Mahal – Tidak selalu sebanding dengan performa yang ditawarkan di segmen mid-range.

Rekomendasi:

  • Gamer 4K: GPU ini layak dipertimbangkan, terutama untuk game yang mengandalkan rasterization.
  • Kreator Konten: Bisa dipakai untuk editing dan streaming, meski NVIDIA masih lebih unggul di beberapa software.
  • Perhatikan Pendinginan: Karena konsumsi daya tinggi, pastikan casing memiliki sirkulasi udara yang baik.
  • Alternatif: Jika ray tracing penting, RTX 5070 Ti bisa jadi pilihan, meski dengan harga lebih tinggi.

Bagaimana pendapat Anda?

Apakah performa tinggi dengan konsumsi daya lebih besar masih masuk akal, atau Anda lebih memilih efisiensi? Diskusikan di kolom komentar!

Pendapat tentang GIGABYTE Radeon RX 9070 XT Gaming OC 16G

Secara keseluruhan, GIGABYTE Radeon RX 9070 XT Gaming OC 16G menawarkan performa mengesankan di hampir semua skenario. Hasil gemilang dalam tes gaming dan sintetis, ditambah sistem pendingin efisien, menjadikannya pilihan menarik untuk gamer atau pengguna yang mengutamakan kinerja tinggi. Meski konsumsi dayanya sedikit lebih besar dibandingkan pesaing, performanya sebanding dengan daya yang digunakan.

Jika Anda mencari GPU tangguh untuk game berat di resolusi tinggi, kartu grafis ini layak dipertimbangkan. Bagaimana menurut Anda? Silakan berbagi pendapat di kolom komentar!

FAQ (Frequently Asked Questions) – GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G

1. Apakah kartu grafis ini cocok untuk gaming 4K?

Ya, GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G dirancang untuk gaming lancar di resolusi 1440p hingga 4K dengan pengaturan grafis maksimal. Performanya stabil dalam game AAA seperti Cyberpunk 2077 dan Starfield.

2. Bagaimana performa ray tracing-nya dibandingkan NVIDIA?

Kartu ini memiliki peningkatan ray tracing dibanding generasi AMD sebelumnya, tetapi masih sedikit di belakang NVIDIA RTX 5070 Ti dalam game dengan pencahayaan real-time intensif.

3. Berapa konsumsi daya GPU ini?

Konsumsi daya maksimal mencapai 330W, sehingga membutuhkan PSU 850W untuk operasi optimal.

4. Apakah pendinginannya efektif?

Ya, sistem pendingin WINDFORCE tiga kipas menjaga suhu tetap stabil (sekitar 67°C saat beban penuh) dengan tingkat kebisingan rendah.

5. Apa keunggulan utama GPU ini dibanding varian Radeon RX 9070 XT lain?

  • Performa lebih tinggi berkat overclock pabrik.
  • Desain lebih ringkas (288 mm) dibanding beberapa kompetitor.
  • Dual BIOS untuk pilihan mode performa atau senyap.

6. Apakah kartu ini mendukung DLSS atau FSR?

Tidak mendukung DLSS (eksklusif NVIDIA), tetapi kompatibel dengan FSR (FidelityFX Super Resolution) dari AMD untuk peningkatan FPS.

7. Berapa harga GIGABYTE Radeon RX 9070 XT GAMING OC 16G?

Harga berkisar Rp13.999.000, lebih tinggi dari MSRP AMD tetapi menawarkan performa solid untuk segmen high-end.

8. Apakah kartu ini cocok untuk kreator konten?

Bisa digunakan untuk editing video dan streaming, tetapi NVIDIA masih lebih unggul dalam aplikasi kreatif tertentu seperti DaVinci Resolve atau Blender.

9. Port apa saja yang tersedia?

  • 2x DisplayPort 2.1a
  • 2x HDMI 2.1b
    Mendukung output hingga 4 layar dengan resolusi 8K.

10. Bagaimana perbandingannya dengan NVIDIA RTX 5070 Ti?

  • Lebih unggul dalam rasterization (grafik tradisional).
  • Kalah di ray tracing dan efisiensi daya.
  • Harga lebih terjangkau dibanding RTX 5070 Ti.

Jika ada pertanyaan lain, silakan tulis di kolom komentar!

Continue Reading

Review

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik

Published

on

By

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik

Membangun komputer mini yang memiliki performa tinggi bukanlah hal mudah. Ruang terbatas memengaruhi jumlah perangkat keras yang bisa dipasang, tingkat kebisingan, serta konsumsi daya. Namun, ASUS berhasil mencuri perhatian melalui seri NUC 14 Pro dengan desain kompak, operasi senyap, dan hemat energi. Varian terbaru, ASUS NUC 14 Pro AI+, bahkan menghadirkan fitur inovatif seperti layar E Ink yang bisa dimanfaatkan untuk fungsi tak terduga. Simak ulasan performa dan pengalaman penggunaan ASUS NUC 14 Pro AI+ berikut.

Catatan: ASUS menyediakan beberapa versi NUC 14 Pro AI+ dengan spesifikasi berbeda. Ulasan ini mengacu pada model dengan prosesor Intel Core Ultra 9-288V (high-end). Untuk informasi lengkap spesifikasi tiap varian, kunjungi situs resmi ASUS: [ASUS NUC 14 Pro AI+](https://www.asus.com).

Desain & Fitur Unggulan

ASUS NUC 14 Pro AI+ mempertahankan bentuk kompak khas komputer NUC, cocok untuk ruang kerja terbatas. Layar E Ink di bagian atas berfungsi sebagai panel informasi dinamis, menampilkan notifikasi, cuaca, atau kalender tanpa boros daya.

Kinerja & Efisiensi

Ditenagai Intel Core Ultra 9-288V, perangkat ini mampu menangani tugas multitasking hingga aplikasi produktivitas berat. Konsumsi daya tetap terjaga, didukung sistem pendingan yang minim suara.

Kelebihan Utama

  • Layar E Ink dengan fungsi kustomisasi.
  • Performa tinggi untuk ukuran mini PC.
  • Efisiensi energi dan operasi senyap.

ASUS NUC 14 Pro AI+ cocok untuk pengguna yang mengutamakan ruang kerja rapi tanpa mengorbankan performa. Layar E Ink menjadi nilai tambah untuk akses informasi praktis.

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 1

ASUS NUC 14 Pro AI+: Siapa yang Cocok Menggunakan Mini PC Ini?

ASUS NUC 14 Pro AI+ ideal untuk:

  • Pengguna yang mengutamakan komputer mini, senyap, dan hemat energi.
  • Individu atau bisnis yang membutuhkan konektivitas supercepat (Wi-Fi 6E, Bluetooth 5.3, port USB4/Thunderbolt 4).
  • Bisnis yang ingin memanfaatkan layar E Ink untuk promosi interaktif (contoh: tampilkan menu, informasi produk, atau jadwal secara dinamis).

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan ASUS NUC 14 Pro AI+:

  • Desain ringkas, ringan, dan operasi tanpa suara.
  • Sistem pendingin optimal meski ukuran mini.
  • Sudah termasuk bracket VESA untuk pemasangan di monitor/layar.
  • Port lengkap (HDMI 2.1, USB-A/C, LAN) untuk koneksi multiperangkat.
  • Performa unggul dalam tugas berbasis AI, seperti pengolahan data atau rendering.

Kekurangan:

  • Harga lebih tinggi dibandingkan mini PC sekelas.
  • Performanya tidak stabil di beberapa tes benchmark (terutama untuk aplikasi non-AI).

ASUS NUC 14 Pro AI+ layak dipertimbangkan bagi yang memprioritaskan efisiensi ruang, konektivitas lengkap, dan kemampuan AI. Namun, pastikan spesifikasinya sesuai kebutuhan agar optimal.

Rating: 4/5

Kesimpulan

ASUS NUC 14 Pro AI+ layak dipertimbangkan pengguna di Indonesia yang mencari mini PC dengan desain minimalis, operasi senyap, dan pendinginan efisien. Performanya solid untuk tugas harian, dengan keunggulan di pemrosesan AI. Layar E Ink-nya juga bisa dimanfaatkan untuk keperluan bisnis, seperti menampilkan promo atau informasi produk secara dinamis.

Catatan Penting:

  • Kelebihan: Desain ringkas, performa AI mumpuni, dan sistem pendingin optimal.
  • Kekurangan: Harga tinggi untuk spesifikasi tertinggi (Intel Core Ultra 9).
  • Fleksibilitas: Tersedia dalam berbagai konfigurasi harga, mulai dari versi entry-level hingga high-end.

Meski harganya premium, ASUS NUC 14 Pro AI+ cocok untuk yang memprioritaskan efisiensi ruang, kebutuhan AI, atau fitur layar E Ink untuk bisnis. Pastikan pilih spesifikasi sesuai anggaran dan kebutuhan.

Unboxing ASUS NUC 14 Pro AI+: Desain Kemasan dan Catatan Penting

ASUS NUC 14 Pro AI+ hadir dalam kemasan kardus putih dan biru dengan gambar produk di bagian depan. Bagian atas dan depan kotak berwarna putih, sementara sisi belakang dan samping berwarna biru. Unit yang diulas merupakan versi pra-ritel (pra-peluncuran) untuk pengujian, dan terdapat kesalahan penulisan nama produk pada kemasan: tertulis “ASUS NUC 14 Pro+ AI”, padahal nama resminya adalah “ASUS NUC 14 Pro AI+” (sesuai situs web dan materi promosi ASUS). Diharapkan kesalahan ini tidak ada di kemasan versi ritel akhir.

Fakta Penting:

  • Kemasan desain simpel dengan dominasi warna putih dan biru.
  • Terjadi salah ketik nama produk pada unit pra-ritel (pre-retail).
  • Nama resmi yang berlaku: ASUS NUC 14 Pro AI+.

Informasi ini membantu pengguna di Indonesia mengenali kemasan asli dan menghindari kebingungan akibat kesalahan penulisan pada versi pra-peluncuran.

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 2

Isi Kemasan ASUS NUC 14 Pro AI+

Saat membuka kotak, Anda akan menemukan:

  • Unit utama mini PC ASUS NUC 14 Pro AI+
  • Adaptor daya dan kabel listrik
  • Bracket VESA lengkap dengan sekrup pemasangan
  • Kartu garansi, panduan keamanan, dan brosur informasi
  • Leaflet panduan instalasi aplikasi ASUS Control Center beserta kunci aktivasi (berguna untuk bisnis yang menggunakan komputer ini).

Catatan Praktis:

Kode aktivasi software disertakan untuk memudahkan pengaturan awal, terutama bagi bisnis di Indonesia yang memerlukan manajemen sistem terpusat. Pastikan semua komponen tersedia sesuai daftar di atas saat menerima unit.

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 3

Pengalaman Unboxing ASUS NUC 14 Pro AI+

Membuka kemasan mini PC ini memberikan kesan positif, terutama berkat kelengkapan aksesori dan informasi yang disediakan. Beberapa poin menarik:

  • Bracket VESA sudah termasuk, memudahkan pemasangan di belakang monitor atau dinding.
  • Panduan instalasi dan pengaturan tersedia secara detail, cocok untuk pengguna pemula di Indonesia.

Catatan:

Kelengkapan aksesori seperti bracket VESA dan panduan praktis menjadi nilai tambah untuk pengguna yang mengutamakan efisiensi ruang dan kemudahan setup.

Desain & Spesifikasi Hardware ASUS NUC 14 Pro AI+

Ukuran & Bentuk

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 4

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 5

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 6

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 7

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 8

Mini PC ini memiliki desain kotak dengan sudut melengkung, berukuran 130 x 130 x 34 mm (lebar x kedalaman x tinggi) dan berat hanya 0,5 kg.

Fitur Desain Unik

  • Layar E Ink di bagian atas, dikelilingi LED ring, bisa menampilkan logo perusahaan atau gambar hasil AI.
  • Pemindai sidik jari untuk autentikasi Windows Hello.

Port & Konektivitas

Depan:

  • Tombol power, jack audio (3,5 mm), 2x USB 3.2 Gen1 Type-A (5 Gbps), 1x Thunderbolt 4, tombol Copilot.

Belakang:

  • Port daya, LAN 2.5 Gbps, 1x Thunderbolt 4, HDMI 2.1, 2x USB 3.2 Gen2 Type-A (10 Gbps).
  • Dukung 3 layar eksternal 4K via HDMI + Thunderbolt 4.

Sisi Kiri & Kanan:

  • Kensington Lock dan ventilasi udara untuk pendinginan.

Kemudahan Upgrade

  • Desain tool-free: Buka tutup bawah dalam 2 detik tanpa alat.
  • Slot NVMe SSD mudah diakses, mendukung kapasitas 256 GB–4 TB (contoh unit ulasan: 1 TB).
  • Dua lubang untuk bracket VESA dan karet anti-selip di bagian bawah.

Spesifikasi Hardware

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 9

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 10

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 11

  • Prosesor: Pilihan Intel Core Ultra 5/7/9 (TDP 30W, 8 core, 8 thread).
  • Grafis: Intel Arc 130V/140V (tergantung prosesor).
  • RAM: 16 GB/32 GB LPDDR5x (8533 MT/s) dari Samsung.
  • Konektivitas: Wi-Fi 7, Bluetooth 5.4, TPM 2.0, speaker internal, dan mikrofon.
  • AI Boost NPU: Akselerasi tugas AI hingga 48 TOPS.

Sistem Operasi

Kompatibel dengan Windows 11 dan Linux (RedHat, Ubuntu, Fedora, OpenSUSE-Leap).

Fleksibilitas Konfigurasi

Pengguna di Indonesia bisa memilih kombinasi prosesor, RAM, dan SSD sesuai kebutuhan dan anggaran. Informasi lengkap ada di [situs resmi ASUS](https://www.asus.com).

Catatan Kinerja:

Unit dengan RAM 32 GB (seperti yang diuji) menunjukkan performa optimal untuk multitasking dan aplikasi berat.

ASUS NUC 14 Pro AI+ dalam Uji Coba

Unit ASUS NUC 14 Pro AI+ yang saya uji telah dilengkapi Windows 11 Pro versi 24H2 terpasang sebelumnya. Awalnya, saya perlu melakukan penyesuaian instalasi Windows 11, memperbarui sistem, dan mengunduh driver terbaru. Proses ini menjadi satu-satunya tahap yang kurang nyaman selama pengujian. Seperti umumnya pengguna Windows 11, setup awal dan personalisasi sistem berjalan cepat, tetapi proses pembaruan Windows kerap memakan waktu lebih lama dari perkiraan. Meski demikian, langkah ini penting untuk mengoptimalkan performa ASUS NUC 14 Pro AI+ dan memaksimalkan fitur berbasis AI. Setelah semua pembaruan selesai, saya mulai mengoperasikan mini-PC ini dan menjalankan serangkaian tes performa standar.

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 12

ASUS NUC 14 Pro AI+: Masalah Debu dan Fitur Personalisasi

Setelah beberapa hari penggunaan, saya menyadari bodi ASUS NUC 14 Pro AI+ mudah menempel sidik jari dan debu. Panel E Ink di bagian atasnya, meski menarik secara visual, perlu dibersihkan secara berkala—terutama di lingkungan berdebu. Logo ASUS NUC yang terpampang di panel E Ink bisa disesuaikan melalui aplikasi ASUS ReStyle, memungkinkan pengguna menggantinya dengan gambar, teks kustom, atau desain berbasis AI. Fitur ini berguna jika perangkat ingin dipadukan dengan monitor resolusi tinggi untuk keperluan pameran atau setup profesional.

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 13

Pemindai sidik jari di permukaan atas ASUS NUC 14 Pro AI+ bekerja akurat dan memungkinkan membuka kunci cepat serta aman melalui Windows Hello. Tombol Copilot di perangkat ini juga dapat langsung membuka aplikasi dengan nama serupa. Namun, pengguna perlu menjalankan aplikasi Copilot terlebih dahulu dan mengaktifkan shortcut keyboard default agar tombol berfungsi. Jika aplikasi belum pernah dijalankan sebelumnya, tombol ini tidak merespons saat ditekan.

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 14

Dalam pengujian, saya menjalankan beragam aplikasi pada ASUS NUC 14 Pro AI+, seperti web browser, aplikasi produktivitas, program multimedia, dan perangkat lunak berbasis AI. Semua berjalan lancar meski mini-PC ini tidak ditujukan untuk tugas berat. Performanya optimal untuk kebutuhan bisnis sehari-hari.

Keunggulan utama perangkat ini adalah operasi senyap. Saat tidak menjalankan aplikasi berat, kipas ASUS NUC 14 Pro AI+ hampir tak terdengar. Mayoritas waktu, mini-PC ini bekerja tanpa suara. Untuk menguji batas kebisingannya, saya melakukan uji stres prosesor selama 15 menit hingga kapasitas 100%. Hasil pengukuran rata-rata tingkat kebisingan hanya 39 dB—setara bisikan pelan, tergolong sangat rendah.

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 15

Sistem pendingin ASUS NUC 14 Pro AI+ bekerja efisien tanpa kebisingan berlebih. Saat uji stres, suhu di sekitar port belakang perangkat hanya mencapai 38,6°C. Hasil tangkapan kamera termal memperlihatkan distribusi panas yang merata pada bodi perangkat.

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 16

Keunggulan lain ASUS NUC 14 Pro AI+ terletak pada konektivitas Wi-Fi 7 dan Bluetooth 5.4 yang cepat. Saat diuji dengan jaringan Wi-Fi 7 di band 6 GHz, mini-PC ini mencapai kecepatan koneksi 3,8 Gbps. Dalam pengunduhan game dari Steam, kecepatan puncaknya mencapai 539,5 MB/detik—kabar baik bagi pengguna yang membutuhkan transfer data internet tinggi.

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 17

Keunggulan lain ASUS NUC 14 Pro AI+ terletak pada chip grafis Intel Arc 140V terintegrasi yang cukup tangguh. Meski tidak ditujukan untuk gaming, mini-PC ini mampu menjalankan game modern pada resolusi 1080p dengan frame rate yang memadai. Bagi pengguna utamanya—seperti profesional kreatif—chip grafis ini lebih bermanfaat untuk tugas editing foto/video atau pemutaran konten 4K, yang membutuhkan dukungan visual stabil.

Secara keseluruhan, pengalaman menggunakan ASUS NUC 14 Pro AI+ cukup memuaskan. Saya mengapresiasi operasi senyap, pendinginan efektif, konektivitas andal, dan performa solid yang ditawarkan. Namun, sebagai perangkat berlabel Copilot+ PC, penting untuk membahas implikasi fitur ini dan sejauh mana fungsionalitasnya dalam penggunaan nyata.

ASUS NUC 14 Pro AI+ & Pengalaman Copilot+ PC

Sebagai perangkat Copilot+ PC, ASUS NUC 14 Pro AI+ dirancang untuk mendukung aplikasi dan layanan berbasis AI secara optimal. NPU (Neural Processing Unit) di dalamnya mampu menangani tugas AI dengan efisien, mulai dari analisis data hingga pemrosesan gambar. Tombol Copilot memberikan akses cepat ke asisten AI Microsoft untuk membantu pencarian informasi, penulisan email di Outlook, atau pembuatan konten visual.

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 18

ASUS NUC 14 Pro AI+ memungkinkan pengguna memanfaatkan fitur AI terintegrasi di Windows 11 seperti Live Captions (teks otomatis untuk audio), Cocreator di Paint, dan Recall (fitur pencarian konten berbasis AI yang akan dirilis 2025). Selain itu, perangkat ini kompatibel dengan platform AI pihak ketiga seperti ChatGPT, Claude AI, atau DeepSeek.

Dari sisi software, ASUS NUC 14 Pro AI+ hanya memiliki beberapa aplikasi bawaan. MyASUS menyediakan akses ke pembaruan driver dan BIOS, sementara versi trial McAfee Personal Security dapat diuninstall setelah masa percobaan 30 hari. Untuk keamanan, pengguna bisa mengandalkan Windows Security bawaan Windows 11 tanpa biaya tambahan.

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 19

Perusahaan disarankan menginstal ASUS Control Center Express untuk mengelola seluruh unit ASUS NUC secara terpusat. Aplikasi ini menyediakan kemampuan monitoring, keamanan, dan manajemen yang diperlukan dalam skala bisnis.

Seperti namanya, ASUS NUC 14 Pro AI+ telah dirancang menyongsong era komputasi berbasis AI. Perangkat ini menyediakan infrastruktur dan fitur pendukung untuk mengoptimalkan teknologi AI, baik dalam produktivitas sehari-hari maupun pengembangan jangka panjang.

ASUS NUC 14 Pro AI+ dalam Tes Benchmark

Pada bagian akhir review ini, saya menguji performa ASUS NUC 14 Pro AI+ melalui serangkaian tes benchmark. Sebagai pembanding, digunakan varian lebih terjangkau dari seri yang sama: ASUS NUC 14 Pro AI.

Pertama, kecepatan booting Windows 11 diukur menggunakan BootRacer. Hasilnya, ASUS NUC 14 Pro AI+ memuat sistem operasi dalam 20 detik—angka yang cukup responsif untuk perangkat mini.

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 20

Selanjutnya, tes CPU-Z menunjukkan skor Single Thread yang baik pada NUC 14 Pro AI+, meski sedikit lebih rendah dibandingkan varian AI meski menggunakan prosesor yang sama. Perbedaan ini mungkin dipengaruhi optimasi perangkat lunak atau konfigurasi tambahan pada model AI+.

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 21

Hasil tes Multi Thread pada ASUS NUC 14 Pro AI+ menunjukkan pola serupa dengan varian AI, meski kedua perangkat memiliki spesifikasi hardware yang hampir identik.

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 22

Pada tes rendering 3D menggunakan Cinebench 2024, skor Multi Core NUC 14 Pro AI+ mencapai 552 poin—lebih rendah dari ekspektasi. Namun, saat diuji dengan PCMark 10 yang mensimulasikan aplikasi produktivitas kantor (seperti pengolahan dokumen dan spreadsheet), performanya meningkat signifikan dengan skor hampir menyamai varian AI.

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 23

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 24

Menjelajahi web adalah aktivitas umum, sehingga saya menjalankan benchmark JetStream 2 di Google Chrome untuk mengevaluasi performa mini PC ini. Hasilnya, ASUS NUC 14 Pro AI+ mencetak skor 412 poin—angka yang jauh lebih tinggi dibandingkan semua mini PC yang pernah kami uji sebelumnya.

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 25

ASUS NUC 14 Pro AI+ menyertakan kemampuan AI bawaan dan NPU khusus sebagai keunggulan utamanya. Untuk menguji kinerjanya dalam tugas machine learning, saya menggunakan Geekbench AI. Benchmark ini menghasilkan tiga skor berbeda yang kompleks, tetapi pada grafik di bawah, terlihat mini PC ini menunjukkan hasil sangat baik di semua tugas AI.

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 26

Meski tidak dirancang khusus untuk gaming, ASUS NUC 14 Pro AI+ saya uji menggunakan benchmark 3DMark Time Spy pada grafis Intel Arc 140V. Skor yang diraih—4.511 poin—menunjukkan mini PC ini tetap mampu menjalankan game dengan resolusi 1080p secara optimal.

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 27

Saya menguji efisiensi sistem pendingin ASUS NUC 14 Pro AI+ dengan menjalankan tes stres selama 15 menit pada beban prosesor 100%. Hasilnya, suhu maksimal hanya mencapai 66°C (150,8°F)—angka yang membuktikan kemampuan pengelolaan panas mini PC ini tetap optimal.

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 28

Hasil tes stres juga menunjukkan konsumsi daya rata-rata hanya 38 watt—angka yang menjadikan ASUS NUC 14 Pro AI+ solusi tepat bagi pengguna korporasi maupun individu yang mengutamakan keseimbangan performa dan efisiensi energi.

Review ASUS NUC 14 Pro AI+: Mini PC dengan Layar E Ink yang Unik 29

Berdasarkan pengujian, ASUS NUC 14 Pro AI+ menawarkan performa andal meski bukan yang tercepat di kelasnya. Namun, perangkat ini unggul dalam pemrosesan tugas AI dan aktivitas web browsing sehari-hari. Dukungan sistem pendingin efisien, operasi senyap, dan konsumsi daya rendah menjadi nilai tambahnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang ASUS NUC 14 Pro AI+?

Setelah mengetahui fitur dan performa mini PC ini dalam penggunaan nyata melalui ulasan ini, saya penasaran:

  • Apakah ulasan detail ini bermanfaat bagi Anda?
  • Apa kesan Anda terhadap desain dan layar E Ink-nya?
  • Apakah Anda tertarik mempertimbangkannya sebagai pilihan?

Silakan bagikan tanggapan atau pertanyaan Anda melalui kolom komentar di bawah.

Continue Reading

Review

Review Huawei FreeBuds Pro 4: Fokus pada Kualitas Mikrofon

Published

on

By

Review Huawei FreeBuds Pro 4: Fokus pada Kualitas Mikrofon
Huawei FreeBuds Pro 4. Foto: HWZ

Meski bisnis ponsel Huawei sedang bangkit kembali, bagi yang enggan menggunakan ponsel tanpa layanan Google, produk lain dari perusahaan China ini tetap bisa dipakai di mana saja dan kompatibel dengan hampir semua perangkat. Ya, jawabannya adalah earphone nirkabel. Seri FreeBuds Huawei dikenal sebagai produk dengan harga terjangkau namun berkualitas. Lantas, apakah FreeBuds Pro 4 melanjutkan tradisi ini?

Ringkasan Singkat:

  • Jika butuh earphone dengan mikrofon bagus, Huawei FreeBuds Pro 4 jawabannya.
  • Kualitas suara dan noise-cancelling (ANC) cukup baik, tapi harganya tergolong tinggi dibanding kompetitor.

Dengan konfigurasi dual-driver (tweeter planar dan driver dinamis 11mm), FreeBuds Pro 4 didukung hardware mumpuni serta optimisasi khusus untuk mikrofon. Dukungan kodek L2HC dan LDAC juga memastikan kualitas audio high-res.

Dirilis akhir 2024, earphone ini menjadi penerus FreeBuds Pro 3 dan Pro 2 — salah satu nominasi Tech Awards 2023 untuk kategori earphone nirkabel terbaik. Wajar jika ekspektasi terhadap FreeBuds Pro 4 cukup tinggi.

Desain dan Kenyamanan

Huawei FreeBuds Pro 4. Foto: HWZ.

Huawei FreeBuds Pro 4. Foto: HWZ.

 

Desain seri FreeBuds Pro tak banyak berubah sejak awal. Meski terkesan biasa bagi sebagian orang, prinsip “jika belum rusak, tak perlu diperbaiki” tetap berlaku. Casing pengisian daya tetap ramping dan mudah dimasukkan ke saku, dilengkapi port USB-C dan pengisian nirkabel. Ada sedikit perubahan estetika: tutup casing kini dibuat miring agar lebih mudah mengambil earbuds. Detail kecil ini memberi sentuhan visual yang lebih menarik.

Logo Huawei persegi mengilap terletak di belakang casing, dengan lampu indikator pengisian di bagian depan. Stiker berisi informasi perangkat di bawah lampu bisa dilepas untuk tampilan yang lebih rapi. Tersedia tiga pilihan warna (Hitam, Putih, Hijau), semuanya memiliki aksen emas di tutup dan port USB-C.

Desain earbuds sendiri juga menarik. Pola “Silver String” hasil ukiran laser terlihat di tangkai earbuds dan logo casing, dilapisi finishing mengilap. Meski mudah terkena bekas minyak jari, desain ini membantu menyamarkannya.

Kontrol sentuh berada di sisi dalam tangkai earbuds, responsif dan intuitif. Skema kontrol mirip AirPods Pro 2nd Gen: tekan atau ketuk untuk mengatur musik, loncat lagu, aktifkan ANC/mode transparansi, serta geser atas-bawah untuk atur volume. Ada sedikit opsi kustomisasi via aplikasi AI Life Huawei, yang akan dibahas lebih lanjut.

Earbuds ini memiliki sertifikasi tahan debu dan percikan air (IP54), tetapi casing tidak. Jadi, tetap perlu hati-hati saat menyimpannya.

Fitur Utama

Huawei FreeBuds Pro 4. Foto: HWZ

Huawei FreeBuds Pro 4. Foto: HWZ

 

 

 

 

Agar semua fitur earphone ini berfungsi maksimal, unduh aplikasi AI Life — baik pengguna ponsel Huawei maupun bukan.

Kustomisasi Kontrol yang Terbatas

Ini poin kelemahan utama: opsi kustomisasi kontrol terasa sangat minim dibanding merek seperti Sennheiser.

  • Pinch control (tekan): Hanya bisa diatur untuk satu fungsi atau dimatikan.
  • Tap control (ketuk): Opsi lebih variatif untuk ketuk ganda, tapi tak ada pilihan ketuk sekali. Bagi yang terbiasa dengan earphone berkustomisasi lengkap, ini mungkin mengecewakan.

Kodek Audio dan ANC

  • Dukungan kodek high-res L2HC dan LDAC memastikan kualitas audio lebih detail.
  • ANC (Active Noise Cancelling) efektif mengurangi suara dengungan rendah (seperti mesin pesawat). Mode Ultra disarankan untuk situasi bising ekstrem. Namun, di lingkungan dengan suara tinggi (misal kafe), kebisingan masih bisa terdengar jika volume musik tidak dinaikkan.

Kualitas Mikrofon

Dilengkapi tiga mikrofon + reverse bone conduction microphone, FreeBuds Pro 4 mampu menangkap suara pengguna dengan jelas dan meminimalkan gangguan seperti suara mobil atau keramaian. Klaim Huawei bahwa mikrofon tetap bekerja di konser mungkin berlebihan, tapi performanya tetap termasuk salah satu yang terbaik di kelasnya.

Fitur Tambahan

  • Head Control: Angguk untuk terima panggilan/geleng untuk tolak. Butuh gerakan cukup kuat agar terdeteksi, jadi kurang praktis di tempat umum.
  • Huawei Sound: Ada equalizer 10-band dan preset suara, serta opsi prioritas kualitas suara atau koneksi.

Daya Tahan Baterai

  • Dengan ANC aktif + kodek AAC: Sekitar 5 jam.
  • ANC aktif + kodek L2HC/LDAC: Turun jadi 4,5 jam.

Konektivitas

Dukung Bluetooth 5.2, multiperangkat (multipoint), dan fitur beralih antar-device bagi pengguna ekosistem Huawei.

Catatan: Semua fitur di atas diuji dalam kondisi penggunaan standar. Performa ANC dan mikrofon bisa bervariasi tergantung lingkungan.

Kinerja Nirkabel dan Audio

Huawei FreeBuds Pro 4. Foto: HWZ

Huawei FreeBuds Pro 4. Foto: HWZ

 

 

 

 

 

 

FreeBuds Pro 4 mengusung dual-driver: tweeter planar dan driver dinamis 10mm. Kami menguji earbuds ini dengan preset equalizer default, ANC aktif, serta membandingkan antara ear tips silikon dan busa. Pengujian dilakukan menggunakan Huawei Pura 70 Ultra (kodek L2HC) dan iPhone 16 Pro (kodek AAC), dengan fokus pada Pura 70 Ultra untuk kualitas resolusi tinggi.

Dengan Ear Tips Silikon

  • Bass: Punya ketukan tegas dan ekstensi sub-bass yang dalam.
  • Mids: Terasa hangat namun detail vokal tetap terjaga.
  • Highs: Cukup lapang, meski tidak terlalu energik. Vokal wanita tetap terdengar jernih, dengan timbre yang natural.

Dengan Ear Tips Busa

  • Kualitas Suara: Frekuensi tinggi (seperti simbal atau biola) terasa lebih redup. Lagu bernuansa energetik seperti *Billie Jean* (Michael Jackson) kehilangan “nyawa”.
  • Isolasi: Busa memberikan isolasi pasif lebih baik, tetapi mengorbankan kecerahan suara.

Soundstage

  • Lebar dan Terbuka: Terasa natural baik pakai silikon maupun busa. Namun, silikon memberikan resolusi dan akurasi lebih baik.

Rekomendasi

Jika mengutamakan detail suara, pilih ear tips silikon. Untuk lingkungan bising, busa bisa jadi alternatif meski harus rela mengorbankan kualitas treble.

Catatan: Pengujian dilakukan dengan volume 60-70%. Hasil bisa bervariasi tergantung jenis musik dan preferensi pendengar.

Pandangan Kami

Huawei FreeBuds Pro 4. Foto: HWZ.

 

 

 

 

 

 

 

Bagi yang mencari earbuds khusus untuk panggilan, Huawei FreeBuds Pro 4 layak dipertimbangkan. Kualitas mikrofonnya sangat mengesankan, dengan kemampuan menangkap suara pengguna secara jernih dan menghilangkan kebisingan latar secara efektif.

Namun, untuk pengguna yang mengutamakan kualitas audio premium, earbuds ini kurang direkomendasikan. Meski suaranya seimbang, detail, dan memiliki jangkauan audio (soundstage) yang luas, penggunaan foam tips (penutup telinga berbusa) mengurangi kenyamanan dan kejernihan suara. Di sisi positif, earbuds ini mendukung codec LDAC dan L2HC Huawei, sehingga pengguna Android bisa menikmati audio berkualitas tinggi.

Masalah utama ada pada daya tahan baterai. Dengan ANC aktif, earbuds ini hanya bertahan 5 jam (menggunakan codec AAC) — tergolong rendah untuk standar earbuds nirkabel. Cocok untuk aktivitas harian singkat, tetapi kurang praktis untuk perjalanan jauh, seperti penerbangan atau perjalanan darat berjam-jam.

Dengan harga sekitar Rp3,4 juta, pilihan alternatif seperti Sony WF-1000XM5 (Rp3,4 juta), Creative Aurvana Ace Mimi (Rp2,1 juta), atau Nothing Ear (Rp2,6 juta) menawarkan harga lebih terjangkau. Namun, dari segi kualitas mikrofon, FreeBuds Pro 4 masih unggul.

Kesimpulan: Rekomendasi utama untuk pengguna yang fokus pada kualitas panggilan, tetapi kurang cocok untuk pencinta audio premium atau yang membutuhkan baterai tahan lama.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2025 Phonesia. Powered by WordPress.